1/15/2013

MELAKUKAN PENGAMATAN UNTUK MEMBUAT LAPORAN


Bagi kebanyakan orang, terutama orang-orang awam, semua hal yang berada di sekitar mereka yang setiap hari dilihat,didengar,diraba,dicium, dan dirasakannya merupakan realita yang biasa saja. Maksudnya, tidak ada yang luar biasa. Namun bagi ahli atau peneliti, semua itu merupakan bahan-bahan petunjuk yang apabila dirangkaikan akan mengarah pada satu temuan. Mungkin suatu saat nanti ketika kita menjadi seorang auditor, kita perlu melakukan pengamatan untuk melacak kebenaran dari suatu laporan keuangan. Dari pengamatan ini, kita dapat meningkatkan daya pikir, memperluas wawasan, dan melatih kepekaan atas realitas sehari-hari.
Untuk melakukan pengamatan tentunya hal pertama yang dilakukan adalah mengenali prosedur penggamatan kemudian yang kedua adalah membuat serta mengisi panduan pengamatan.
 1.      Mengenali Prosedur Pengamatan
Sebelum melakukan pengamatan, sebaiknya kita mengetahui dahulu prosedurnya. Dengan mengetaui rosedur, kegiatan pengamatan akan terarah dan sistematis. 
Prosedur pengamatan yang dimaksud adalah:
  1. Menentukan topik pengamatan
  2. Menentukan tujuan pengamatan
  3. Menentukan objek pengamatan
  4. Membuat panduan pengamatan
  5. Melaksanakan pengamatan
  6. Membuat analisis hasil pengamatan
  7. Menyusun laporan hasil pengamatan
Pada pembahasan kali ini, saya akan menjelaskan bagaimana cara menentukan topik dan tujuan pengamatan, menentukan objek pengamatan,  dan menyusun laporan pengamatan.
 a.      Menentukan Topik dan Tujuan Pengamatan
Topik merupakan pokok persoalan yang melandasi kegiatan pengamatan. Topik utama yang memiliki cakupan cukup luas perlu dirinci. Dari topik tersebut tentu kita akan mengetahui tujuan dari pengamatan yang dilakukan
 b.      Menentukan Objek Pengamatan
Setelah mengetahui topik dan tujuan hal yang dilakukan selanjutnya adalah menentukan objek pengamatan. Objek pengamatan merupakan hal atau sesuatu yang dijadikan sasaran pengamatan. Penentuan objek harus tepat sesuai dengan topik dan tujuan pengamatan.
 c.       Menyusun Laporan Pengamatan
Menyusun laporan pengamatan sama halnya dengan menyusun laporan yang lain. Unsur yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan pengamatan ialah kelengkaan sebuah laporan, kesesuaian isi yang dipaparkan atau dideskripsikan pada setiap bagian, kedalaman isi yang disajikan, keruntutan alur penyajian, dan susunan tata kalimat yang sesuai kaidah bahasa Indonesia.
Untuk memperoleh gambaran mengenai apa saja yang harus kita susun dalam laporan pengamatan, mari kita cermati hal-hal berikut ini :
  • Bagian Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan setidaknya ada tiga bagian, yaitu:
1.      Latar belakang
Bagian ini memaarkan pentingnya dan sisi positif dari kegiatan itu. Bilamana perlu, ungkapkan pula akibat-akibat yang mungkin terjadi jika kegiatan tersebut tidak dilakukan.
2.      Tujuan
Bagian ini menjelaskan tujuan atau sasarran yang ingin dicapai setelah melakukan kegiatan pengamatan.
3.      Sistematika/Ruang Lingkup
Sistematika laporan mengungkapkan bagian-bagian yang dituangkan ke dalam laporan.
  • Hasil Pengamatan
Pada bagian ini, kita hendaknya mampu mendeskripsikan semua objek yang menjadi tujuan pengamatan. Deskripsikan sampai pada al yang detail dehingga hhasil pendeskripsian tersebut memberikan kejelasan kepada pembaca tentang objek engamatan. Salah satu teknik yang dapat kita gunakan ialah teknik pengembangan berdasarkan urutan tempat, ruang, atau waktu. 
  • Penutup
Di dalam bagian penutup biasanya terdapat dua sub bagian yaitu:
a.      Kesimpulan
Bagian ini memaparkan pertanyaan-pertanyaan penting yang berupa simpulan atas fakta-fakta yang berhubungan dengan objek pengamatan.
b.      Saran
Saran yang dimaksud dalam laporan pengamatan adalah masukan-masukan yang diberikan kepada pihak-pihak tertentu setela melakukan pengamatan.
 2.      Membuat dan Mengisi Panduan Pengamatan
Pengamatan adalah suatu pedoman atau patokan untuk melakukan pengamatan. Panduan pengamatan sangat penting dibuat agar kegiatan yang dilakukan terarah sesuai dengan topik dan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
Karena panduan pengamatan menjadi pedoman, maka hal-hal yang tercantum di dalamnya harus memuat pokok-pokok yang akan diamati, lalu diisi oleh pengamat saat melakukan pengamatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar